KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “BOLA BASKET “
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki oleh kami.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya
kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Cirebon, 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Permainan Bola Basket............................................................................... 2
2.2
Tehnik dasar permainan bola basket........................................................................ 3
2.3
Lapangan Basket..................................................................................................... 8
2.4
Ring Basket............................................................................................................. 9
2.5
Peraturan dalam permainan basket......................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 12
3.2
Saran....................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Olahraga adalah gerakan-gerakan yang
dapat menyehatkan tubuh. Dengan olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar.
Oleh karena itu, olahraga sangat penting dalam kehidupan ini.
Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan
juga berupa permainan. Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu
diantaranya senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa
permainan diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket.
Bola basket adalah olahraga permainan
bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima
orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam
keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan
di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil.
Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar,
sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola
tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket,
tentunya membutuhkan pengetahuan tentang tehnik dasar bermain bola basket,
tehnik permainan dalam permainan bola basket dan sarana prasarana dalam
permainan bola basket beserta perawatan sarana tersebut agar permainan
bola basket dapat berjalan. Oleh karena itu, dalam makalah ini, dikaji tentang
hal tersebut yang merupakan suatu pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam
permainan bola basket itu dapat berjalan dengan baik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini
adalah :
1. Mengetahui
sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
2. Mengetahui
tehnik dasar permainan bola basket
3. Mengetahui
ukuran lapangan, dan ring bola
4. Mengetahui
peraturan dalam bermain basket
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh
Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens
Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada
tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah
adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut
kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota
dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu
kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang
menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala
bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik
itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas
kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan
di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun
suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang
tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak
sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal,
Baseball, Lacrose dan Sepakbola.
Tetapi tidak satupun yang cocok dengan
tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih
terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu. Dari hasil
percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa
permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak
menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan
bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta
menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan
sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan
obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan
seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut,
tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket)
buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran
tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang
ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan
Basketball.
2.2 Tehnik dasar permainan bola basket
Cara memegang bola basket adalah sikap
tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan.
Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang
melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola
yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan
salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan
agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan
jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di
antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke
belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball)
terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap
boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas
tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola
dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat
dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce
pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah
suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola
ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan
menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik
tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan
kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket
dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola
tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan
lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke
daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha
menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai
porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat. Seorang pemain
basket melakukan shooting dengan dua tangan.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting
ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan
serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang
basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut
juga dengan tembakan melayang.
a. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya
menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap
bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama
baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa
teknik antara lain :
1) Chest
pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di
depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah
luar.
2) Bounce
pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya
lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari
pengoper bola.
3) Overhead
pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua
tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di
atas.
4) Baseball
pass
Operan ini dilakukan di
atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan.
Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan.
Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
5) Behind
the back pass
Teknik gerakan behind the back pass
merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan
berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan
ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini
yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.
6) Hand
Off Pass
Adalah operan yang dilakukan tanpa
melakukan lemparan. Pada teknik operan ini biasanya pemain langsung memberikan
bola kepada penerima bola dengan melakukan blok pada lawan.
7) Hook
Pass
Adalah teknik operan yang menggunakan
satu lengan si pelempar. Teknik operan seperti ini biasanya dilakukan setelah
pemain melakukan lompatan dan biasanya ditujukan untuk mengubah arah serangan.
8) Underhand
Pass
Adalah operan yang dilakukan dari bagian
bawah lawan. Sebelum melakukan operan ini biasanya pemain melakukan gerakan
shooting tipuan agar lawan melakukan blok sehingga bagian bawah lawan terbuka.
9) Blind
Pass
Blind alias buta, so blind pass bisa
disebut juga sebagai no look pass.
b. Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble
antara lain:
· Kontrol
pada jari-jari tangan
· Mempertahankan
tubuh tetap rendah
· Kepala
tegak
· Melatih
kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
· Lindungi
bola (protect the ball)
Ø Macam-macam dribble :
1) Change
of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum
dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa
pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
2) Low
or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain
dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap
rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan.
Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
3) High
or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka
dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble
ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan
membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble
tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
4) Crossover
dribble
Crossover dribble adalah gerakan
memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini
sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila
dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
5) Behind
the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika
pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan
dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang
tubuh.
6) Between
the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk
memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki.
Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
7) Spin
dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan
memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan
ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke
lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
c. Shooting
(menembak bola ke arah keranjang)
1) Set
shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada
permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan
mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila
memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
2) Lay-up
shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada
jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat
tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
3) Jump
shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat
pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit
dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
d. Cara berputar
(Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan
dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima
bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
1) Pivot
kemudian dribble (membawa bola)
2) Pivot
kemudian passing (melempar bola)
3) Pivot
kemudian shooting (menembakan bola)
e. Jump
stop
Jump stop merupakan sebuah gerak
berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan
pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros),
menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.
f. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
rebound yaitu make contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket
modern sekarang ini diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan.
Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound
maupun offensive rebound, dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak
kesempatan kedua untuk melakukan score pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu
para pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui
teknik-teknik dasar dalam bola basket.
Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah
variasi latihan yang baik dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir.
Menjadi hal yang sangat penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena
materi latihan dari pelatih kurang bervariasi.
2.3 Lapangan
Basket
Lapangan bola basket adalah
berbentuk empat persegi panjang. Bagian-bagian lapangan bola basket
adalah lapangan utama, daerah tembakan hukuman, papan pantul, penyangga dan
keranjang. Untuk kelengkapan permianan, ukuran bola basket pun ditentukan.
Lapangan Bola Basket: 28 meter x
15 meter. Ukuran ini dihitung dari batas garis
sebelah dalam. Di bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari
1,80 meter. Untuk ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis
lingkaran.
Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan
ini berada di daerah bersyarat.
Papan Pantul. Papan pantul terbuat
dari kayu atau bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm.
Ukuran papan pantul 1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat
garis bingkai empat persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter.
Tiang Penyangga. Tiang penyangga
atau simpei terbuat dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan
ketinggian dari atas lantai 3,03 meter.
Bola Basket. Bola basket terbuat dari
karet dan dilapisi bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan
beratnya antara 600 gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika
berisi udara adalah bila dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian
1,80 meter-bola akan memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter. SMP
sedangkan ukuran bola basket 5 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SD.
2.4 Ring Basket
Salah satu poin penting dari permaianan bola basket
adalah ring bola basket. Pada pertandinga resmi, ring bola basket harus dibuat
beradasarkan peraturan resmi yang dibuat oleh NBA atau FIBA.
Tinggi ring bola basket yang sesuai dengan peraturan
resmi untuk internasional adalah 10 kaki atau 305 cm. Dengan beberapa detail
yang telah diperjelas seperti luas papan pantul hingga panjang tali yang
menjuntai di ring bola basket.
a. Ukuran
Ring Basket
Berikut adalah detail untuk ukuran ring basket yang
telah ditetapkan secara internasional :
· Jarak
ring ke lantai lapangan : 3, 05 m
· Panjang
ring basket : 40 cm
· Jarak
tiang peyangga dengan endline : 1 m
· Jari
– jari ring basket : 22, 5 cm ( diameter : 45 cm )
· Ukuran
papan pantul : 1, 05 x 1, 8 m
· Dengan
kotak tengah berukuran 45 x 59 cm
· Jarak
papan pantul bagian bawah dengan lantai : 2, 9 m
· Jarak
papan pantul bagian bawah dengan ring basket : 30 cm
· Jarak
tepian ring dengan papan pantul : 15 cm
· Jarak
baseline/endline dengan papan : 1. 2 m
· Ukuran
tali terjuntai pada ring basket : 40 – 45 cm. (ib)
2.5 Peraturan
dalam permainan basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah
sebagai berikut.
· Bola
dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
· Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
· Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
· Bola
harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
· Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan
ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi
berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki
oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut
bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
· Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada aturan 5.
· Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
· Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
· Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang
dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
· Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
· Wasit
pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol
yang terjadi.
· Waktu
pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
· Peraturan
permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan
PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan
yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bola basket adalah olahraga permainan bola
berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang
yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang
lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang
olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu,
bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket,tentunya
membutuhkan sarana dan prasarana agar permainan bola basket dapat berjalan.
Adapun sarana dan prasarana yang penting adalah :
· Lapangan
· Ring
· Papan
Pantul
· Bola
3.2 Saran
Untuk pemerintah terutama pihak yang berkompeten
dalam bidang olahraga pada umumnya dan pada bidang bola basket pada khususnya
diharapkan mampu melakukan program-program dbawah ini :
· Menyediakan
sarana prasarana sesuai dengan standart.
· Memelihara
sarana prasarana yang telah ada.
· Mempromosikan
olahraga bola basket.
· Mendorong
masyarakat untuk giat berolahraga.
DAFTAR PUSTAKA
http://chabibullah.com/makalah-olahraga-basket/
http://rudichum.blogspot.com/2013/02/bab-i-pendahuluan-1.html
http://serbaserbikomplit.blogspot.co.id/2016/06/makalah-basket.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar